- Definisi dan Tujuan Log Book Supervisi Pendidikan Klinis Rumah Sakit
- Komponen Utama Log Book Supervisi Pendidikan Klinis
- Prosedur Pengisian dan Penggunaan Log Book
- Peran Dokter Pengawas dalam Supervisi dan Pengisian Log Book
-
Evaluasi dan Pemanfaatan Data dari Log Book
- Penggunaan Data Log Book untuk Evaluasi Efektivitas Program Pendidikan Klinis
- Langkah-langkah Analisis Data Log Book untuk Perbaikan Proses Pembelajaran
- Indikator Kinerja Utama (KPI) yang Dipantau Melalui Data Log Book
- Contoh Laporan Berdasarkan Data Log Book untuk Akreditasi Rumah Sakit
- Pentingnya Penggunaan Data Log Book untuk Peningkatan Mutu Pendidikan Klinis
- Ringkasan Akhir: Log Book Supervisi Pendidikan Klinis Rumah Sakit
Log Book Supervisi Pendidikan Klinis Rumah Sakit merupakan alat penting dalam memonitor dan meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran. Buku catatan ini bukan sekadar dokumentasi, melainkan jembatan antara teori dan praktik, menghubungkan pengalaman mahasiswa dengan bimbingan dokter pengawas. Dengan penggunaan yang efektif, log book ini berperan krusial dalam memastikan mahasiswa mendapatkan pembelajaran klinis yang komprehensif dan terarah, sekaligus memberikan umpan balik berharga bagi program pendidikan rumah sakit.
Melalui log book, setiap sesi supervisi terdokumentasi dengan detail, mulai dari data pasien (dengan menjaga kerahasiaan), proses pembelajaran, sampai evaluasi dan rencana tindak lanjut. Informasi yang tercatat memungkinkan penilaian kinerja mahasiswa secara objektif dan memberikan data berharga untuk mengevaluasi efektivitas program pendidikan klinis secara keseluruhan. Panduan ini akan membahas secara rinci definisi, komponen, prosedur penggunaan, serta peran penting dokter pengawas dan pemanfaatan data dalam log book.
Definisi dan Tujuan Log Book Supervisi Pendidikan Klinis Rumah Sakit
Log book supervisi pendidikan klinis rumah sakit merupakan suatu catatan terstruktur yang mencatat seluruh aktivitas pembelajaran dan supervisi yang dilakukan oleh mahasiswa kedokteran atau tenaga kesehatan lainnya selama menjalani pendidikan klinis di rumah sakit. Catatan ini berfungsi sebagai dokumentasi yang sistematis dan komprehensif, mempermudah proses evaluasi pembelajaran, dan menjadi bukti capaian pembelajaran peserta didik.
Penggunaan log book ini sangat penting dalam memastikan kualitas pendidikan klinis yang terstandarisasi dan terukur. Dokumentasi yang baik memungkinkan pengawasan yang efektif dan peningkatan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan.
Tujuan Penggunaan Log Book
Tujuan utama penggunaan log book dalam pendidikan klinis rumah sakit adalah untuk memberikan gambaran yang jelas dan terukur mengenai proses pembelajaran mahasiswa, meliputi kegiatan belajar, supervisi yang diterima, dan pencapaian kompetensi. Hal ini penting untuk memastikan keselarasan antara kurikulum pendidikan dengan praktik klinis di lapangan.
Manfaat Log Book bagi Mahasiswa, Dokter Pengawas, dan Rumah Sakit
Log book memberikan manfaat yang signifikan bagi berbagai pihak yang terlibat dalam pendidikan klinis. Manfaat tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
- Mahasiswa: Sebagai alat refleksi diri, mempermudah pengembangan diri, dan mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian atau praktik klinis selanjutnya. Log book juga berfungsi sebagai portofolio yang menunjukkan kompetensi yang telah dicapai.
- Dokter Pengawas: Memudahkan dalam memantau perkembangan mahasiswa, memberikan umpan balik yang tepat dan terarah, dan mengevaluasi efektivitas program pendidikan klinis. Data dari log book dapat digunakan untuk mengembangkan program pendidikan yang lebih baik.
- Rumah Sakit: Menjamin kualitas pendidikan klinis yang diberikan, memperkuat akreditasi rumah sakit, dan menunjukkan komitmen rumah sakit dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan.
Perbandingan Log Book dengan Metode Dokumentasi Lain
Log book merupakan salah satu metode dokumentasi dalam pendidikan klinis, namun terdapat metode lain yang juga digunakan. Berikut perbandingannya:
Metode Dokumentasi | Keunggulan | Kelemahan | Contoh Penerapan |
---|---|---|---|
Log Book | Terstruktur, komprehensif, mudah dievaluasi, mencatat perkembangan secara bertahap. | Membutuhkan ketelitian dan kedisiplinan dalam pencatatan. | Pencatatan kegiatan supervisi, prosedur klinis yang dilakukan, refleksi diri mahasiswa. |
Portofolio | Menunjukkan capaian pembelajaran secara menyeluruh, dapat memuat berbagai jenis bukti kompetensi. | Kurang terstruktur, sulit untuk dievaluasi secara objektif jika tidak memiliki kriteria yang jelas. | Pengumpulan hasil ujian, sertifikat pelatihan, laporan kasus. |
Laporan Kasus | Memfokuskan pada analisis kasus tertentu, mendukung pengembangan kemampuan pemecahan masalah. | Tidak komprehensif, hanya menggambarkan sebagian kecil dari proses pembelajaran. | Analisis kasus pasien, diskusi kasus dengan dokter pengawas. |
Contoh Isi Entri Log Book, Log book supervisi pendidikan klinis rumah sakit
Berikut contoh isi entri log book untuk satu sesi supervisi:
Tanggal: 10 Oktober 2023
Waktu: 08.00 – 10.00 WIB
Kegiatan: Supervisi pemeriksaan fisik pasien dengan keluhan nyeri dada. Diskusi mengenai interpretasi EKG dan rencana penatalaksanaan.
Pengawas: dr. Arif Budiman, Sp.PD
Catatan: Masih kesulitan dalam melakukan interpretasi EKG, dibutuhkan latihan lebih lanjut. Rencana penatalaksanaan sudah sesuai dengan pedoman.Akan melakukan studi kasus tambahan untuk meningkatkan pemahaman.
Komponen Utama Log Book Supervisi Pendidikan Klinis
Log book supervisi pendidikan klinis merupakan dokumen penting yang mencatat seluruh proses pembelajaran dan supervisi mahasiswa kedokteran selama menjalani pendidikan klinis di rumah sakit. Dokumen ini berfungsi sebagai bukti pembelajaran, alat evaluasi, dan bahan refleksi bagi mahasiswa dan supervisor. Komponen-komponen yang terstruktur dengan baik akan memastikan log book ini bermanfaat secara maksimal.
Berikut ini beberapa komponen utama yang harus terdapat dalam log book supervisi pendidikan klinis, beserta format dan contoh penerapannya.
Komponen Penting Log Book Supervisi
Log book yang komprehensif minimal mencakup data pasien, proses supervisi, dan rencana tindak lanjut. Penting untuk memastikan semua data tercatat secara akurat dan sistematis untuk memudahkan pemantauan perkembangan mahasiswa.
- Identitas Pasien: Hanya mencatat data yang relevan dan anonim, misalnya nomor rekam medis (jika tersedia dan diizinkan), usia, jenis kelamin, dan diagnosis singkat tanpa menyebutkan nama pasien atau informasi yang dapat mengidentifikasi pasien secara spesifik.
- Data Pemeriksaan dan Pengobatan: Catatan singkat mengenai temuan pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan penunjang, diagnosis, rencana pengobatan, dan perkembangan pasien. Hindari mencantumkan detail yang bersifat pribadi atau sensitif.
- Aktivitas Mahasiswa: Catatan detail mengenai aktivitas mahasiswa selama proses pembelajaran, termasuk prosedur yang dilakukan, tindakan yang diambil, dan perannya dalam tim medis.
- Proses Supervisi: Dokumentasi mengenai interaksi antara supervisor dan mahasiswa, termasuk arahan, bimbingan, diskusi kasus, dan feedback yang diberikan.
- Rencana Tindak Lanjut: Catatan mengenai rencana pembelajaran selanjutnya, termasuk topik yang perlu dipelajari lebih lanjut, keterampilan yang perlu diasah, dan target pembelajaran berikutnya.
Format Log Book yang Komprehensif
Format log book yang baik harus terstruktur dan mudah dipahami. Berikut contoh format yang dapat digunakan:
Tanggal | Nomor Rekam Medis (Anonim) | Usia/Jenis Kelamin | Diagnosa Singkat | Aktivitas Mahasiswa | Supervisi & Feedback | Rencana Tindak Lanjut |
---|---|---|---|---|---|---|
2023-10-27 | RM001 | 65 tahun/Laki-laki | Hipertensi | Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien, mencatat riwayat penyakit, dan membantu dalam pengkajian masalah pasien. | Memberikan arahan mengenai teknik anamnesis yang lebih efektif dan detail. | Mempelajari lebih lanjut mengenai teknik anamnesis pada pasien hipertensi. |
Contoh Pencatatan Data Pasien dengan Menjaga Kerahasiaan
Sebagai contoh, alih-alih menulis “Pasien bernama Budi, 30 tahun, dengan riwayat penyakit jantung…”, gunakan format seperti: “Pasien laki-laki, usia 30 tahun, dengan diagnosis penyakit jantung koroner (kode diagnosis ICD-10: I25.10).” Hindari informasi yang dapat mengidentifikasi pasien secara langsung.
Dokumentasi Proses Supervisi, Feedback, dan Rencana Tindak Lanjut
Dokumentasi proses supervisi harus mencakup semua interaksi antara supervisor dan mahasiswa. Feedback harus spesifik, konstruktif, dan berfokus pada peningkatan kinerja mahasiswa. Rencana tindak lanjut harus jelas dan terukur, agar mahasiswa dapat mencapai target pembelajarannya.
Contoh: “Mahasiswa menunjukkan pemahaman yang baik tentang konsep dasar penyakit, namun perlu meningkatkan keterampilan komunikasi dengan pasien. Rencana tindak lanjut: Mahasiswa akan berlatih melakukan komunikasi pasien dengan bimbingan supervisor pada 3 kasus pasien berikutnya.”
Contoh Entri Log Book dengan Metode Pembelajaran Berbeda
Log book dapat mencatat berbagai metode pembelajaran yang digunakan, misalnya diskusi kasus, presentasi, simulasi, dan observasi langsung. Contoh entri yang mencakup berbagai metode:
- Diskusi Kasus: “Berpartisipasi dalam diskusi kasus mengenai pasien dengan diabetes mellitus tipe 2. Mempelajari manajemen pengobatan dan komplikasi penyakit.”
- Observasi Langsung: “Mengobservasi prosedur pemasangan kateter intravena oleh dokter senior. Mempelajari teknik aseptik dan langkah-langkah pemasangan.”
- Simulasi: “Melakukan simulasi wawancara pasien dengan menggunakan manekin. Mempelajari teknik komunikasi efektif dan pengumpulan data pasien.”
Prosedur Pengisian dan Penggunaan Log Book
Log book merupakan dokumen penting dalam pendidikan klinis, berfungsi sebagai pencatat aktivitas, pembelajaran, dan evaluasi mahasiswa. Pengisian yang sistematis dan akurat sangat krusial untuk menilai perkembangan dan kinerja mahasiswa selama menjalani pendidikan klinis di rumah sakit. Berikut uraian lengkap prosedur pengisian dan penggunaan log book.
Prosedur Pengisian Log Book
Pengisian log book harus dilakukan secara konsisten dan detail. Informasi yang dicatat harus akurat dan mencerminkan kegiatan klinis yang sebenarnya. Berikut beberapa langkah yang perlu diperhatikan:
- Identifikasi Pasien: Catat identitas pasien secara lengkap namun tetap menjaga kerahasiaan sesuai standar etik, meliputi nomor rekam medis (jika tersedia dan diperbolehkan), usia, jenis kelamin, dan diagnosis utama. Hindari mencantumkan informasi yang dapat mengidentifikasi pasien secara langsung.
- Dokumentasi Kegiatan: Catat secara detail setiap kegiatan yang dilakukan selama interaksi dengan pasien, termasuk anamnesis, pemeriksaan fisik, prosedur yang dilakukan, pengobatan yang diberikan, dan respon pasien terhadap terapi. Sebaiknya gunakan bahasa yang lugas dan profesional.
- Refleksi Diri: Setelah setiap interaksi dengan pasien, luangkan waktu untuk merefleksikan pengalaman klinis. Catat pembelajaran yang diperoleh, tantangan yang dihadapi, dan rencana perbaikan untuk interaksi selanjutnya. Refleksi ini penting untuk proses pembelajaran yang berkelanjutan.
- Penilaian Diri: Lakukan penilaian diri terhadap kinerja Anda sendiri berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Berikan penilaian yang jujur dan objektif.
- Penilaian Supervisor: Supervisor akan memberikan penilaian dan umpan balik terhadap kinerja mahasiswa berdasarkan catatan di log book dan observasi langsung. Umpan balik ini akan membantu mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan klinisnya.
- Penataan dan Penyimpanan: Pastikan log book terorganisir dengan baik, mudah dibaca, dan tersimpan dengan aman. Gunakan sistem penomoran atau penandaan yang konsisten untuk memudahkan pencarian informasi.
Integrasi Log Book dengan Sistem Penilaian Kinerja Mahasiswa
Log book terintegrasi dengan sistem penilaian kinerja mahasiswa melalui beberapa mekanisme. Data yang tercatat dalam log book akan menjadi salah satu dasar dalam penilaian. Supervisor akan menggunakan informasi dalam log book untuk mengevaluasi kemampuan mahasiswa dalam berbagai aspek, seperti keterampilan klinis, kemampuan komunikasi, dan etika profesi.
Sistem penilaian ini dapat berupa penilaian kualitatif (deskriptif) maupun kuantitatif (berupa skor). Bobot penilaian untuk setiap aspek dapat disesuaikan dengan kebutuhan program pendidikan. Contohnya, bobot penilaian untuk keterampilan klinis mungkin lebih besar daripada kemampuan menulis laporan.
Pedoman untuk Memastikan Akuratnya Data dalam Log Book
Akurasi data dalam log book sangat penting untuk memastikan validitas penilaian kinerja mahasiswa. Beberapa pedoman yang perlu diperhatikan untuk memastikan akurasi data meliputi:
- Mencatat informasi secara langsung setelah interaksi dengan pasien, sehingga mengurangi risiko kesalahan mengingat.
- Menggunakan bahasa yang jelas, ringkas, dan terukur untuk menghindari interpretasi yang berbeda.
- Memastikan informasi yang dicatat konsisten dengan catatan medis pasien (jika tersedia dan diperbolehkan).
- Meminta klarifikasi atau konfirmasi dari supervisor atau tim medis jika ada keraguan tentang informasi yang akan dicatat.
- Menjaga kerahasiaan pasien sesuai dengan kode etik profesi.
Alur Kerja Penggunaan Log Book Selama Pendidikan Klinis
Alur kerja penggunaan log book dimulai dari awal orientasi hingga akhir periode pendidikan klinis. Berikut alur kerjanya:
- Orientasi: Mahasiswa diberikan penjelasan tentang prosedur pengisian dan penggunaan log book.
- Pengisian Harian: Mahasiswa mengisi log book setiap hari setelah melakukan kegiatan klinis.
- Supervisi Berkala: Supervisor melakukan supervisi dan memberikan umpan balik terhadap pengisian log book secara berkala.
- Penilaian Akhir: Supervisor memberikan penilaian akhir berdasarkan data dalam log book dan observasi langsung.
- Arsip: Log book diarsipkan sebagai dokumentasi pembelajaran mahasiswa.
Tantangan dalam Penggunaan Log Book dan Cara Mengatasinya
Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi dalam penggunaan log book antara lain keterbatasan waktu, kurangnya pemahaman tentang prosedur pengisian, dan kurangnya motivasi mahasiswa. Untuk mengatasi tantangan tersebut, perlu dilakukan beberapa upaya, seperti:
- Pelatihan yang Memadai: Memberikan pelatihan yang memadai kepada mahasiswa tentang prosedur pengisian dan penggunaan log book.
- Sistem Pendukung: Menyediakan sistem pendukung yang memudahkan mahasiswa dalam mengisi log book, misalnya aplikasi digital.
- Motivasi dan Umpan Balik: Memberikan motivasi dan umpan balik yang konstruktif kepada mahasiswa secara berkala.
- Sosialisasi: Melakukan sosialisasi secara rutin tentang pentingnya log book bagi proses pembelajaran.
Peran Dokter Pengawas dalam Supervisi dan Pengisian Log Book
Dokter pengawas memiliki peran krusial dalam keberhasilan pendidikan klinis mahasiswa. Kehadiran dan bimbingan mereka memastikan mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar yang optimal dan terarah. Log book menjadi alat penting dalam proses ini, merekam perjalanan pembelajaran dan menjadi bahan evaluasi yang berharga.
Tanggung Jawab Dokter Pengawas dalam Membimbing Mahasiswa
Dokter pengawas bertanggung jawab untuk memandu mahasiswa dalam proses pembelajaran klinis. Hal ini meliputi penyediaan supervisi langsung selama praktik, memberikan arahan dalam menghadapi kasus pasien, serta memastikan mahasiswa memahami konsep dan prosedur medis yang relevan. Mereka juga berperan dalam memantau progres mahasiswa, mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, dan memberikan dukungan yang dibutuhkan.
Memberikan Feedback yang Konstruktif dan Efektif
Memberikan feedback yang tepat merupakan kunci keberhasilan supervisi. Feedback yang konstruktif berfokus pada perilaku dan kinerja mahasiswa, bukan pada pribadi mereka. Dokter pengawas perlu memberikan umpan balik yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan dibatasi oleh waktu (SMART). Umpan balik sebaiknya diberikan secara berkala, baik secara formal maupun informal, dengan menggabungkan pujian atas pencapaian serta saran perbaikan yang spesifik.
- Contoh feedback positif: “Penanganan kasus pasien demam berdarah dengue tadi sangat baik, terutama dalam melakukan anamnesis yang detail dan teliti.”
- Contoh feedback perbaikan: “Pada pemeriksaan fisik pasien dengan hipertensi, perhatikan lebih detail mengenai auskultasi jantung dan pemeriksaan funduskopi untuk mendeteksi adanya komplikasi.”
Memaksimalkan Manfaat Log Book dalam Supervisi
Log book berfungsi sebagai dokumen yang merekam aktivitas, pembelajaran, dan refleksi mahasiswa selama pendidikan klinis. Dokter pengawas dapat memaksimalkan manfaat log book dengan cara meninjau secara berkala, memberikan komentar dan arahan pada setiap entri, dan menggunakannya sebagai bahan diskusi selama sesi supervisi. Hal ini memungkinkan mahasiswa untuk merefleksikan pengalaman mereka dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
Daftar Periksa untuk Supervisi dan Pemeriksaan Kelengkapan Log Book
Berikut adalah daftar periksa yang dapat digunakan dokter pengawas untuk memastikan kelengkapan dan kualitas log book mahasiswa:
Aspek yang Diperiksa | Ya | Tidak | Catatan |
---|---|---|---|
Kelengkapan data identitas mahasiswa | |||
Kelengkapan data pasien (dengan menjaga kerahasiaan) | |||
Detail prosedur dan tindakan medis yang dilakukan | |||
Refleksi dan analisis mahasiswa atas setiap kasus | |||
Tanda tangan dan paraf dokter pengawas |
Menggunakan Informasi dalam Log Book untuk Mengevaluasi Kemajuan Mahasiswa
Informasi yang tercatat dalam log book memberikan gambaran komprehensif mengenai progres pembelajaran mahasiswa. Dokter pengawas dapat menganalisis data dalam log book untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mahasiswa, serta mengukur pemahaman mereka terhadap konsep dan prosedur medis. Data ini juga berguna untuk memberikan feedback yang lebih terarah dan mengevaluasi pencapaian pembelajaran mahasiswa secara objektif.
Evaluasi dan Pemanfaatan Data dari Log Book
Log book supervisi pendidikan klinis menyimpan data berharga yang dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas program dan meningkatkan mutu pendidikan. Analisis data ini memungkinkan identifikasi area yang perlu perbaikan serta perencanaan strategi yang lebih terarah. Informasi yang tercatat memberikan gambaran komprehensif mengenai proses pembelajaran dan kinerja peserta didik.
Penggunaan Data Log Book untuk Evaluasi Efektivitas Program Pendidikan Klinis
Data log book memberikan informasi kuantitatif dan kualitatif yang berguna untuk mengevaluasi berbagai aspek program pendidikan klinis. Data seperti frekuensi kegiatan, jenis prosedur yang dilakukan, jumlah pasien yang ditangani, serta feedback dari supervisi dapat dianalisis untuk mengukur efektivitas pembelajaran.
Sebagai contoh, jumlah kasus yang ditangani oleh mahasiswa dan tingkat keberhasilan dalam melakukan prosedur tertentu dapat menunjukkan efektivitas program dalam melatih keterampilan klinis.
Langkah-langkah Analisis Data Log Book untuk Perbaikan Proses Pembelajaran
- Pengumpulan Data: Kumpulkan semua log book dari peserta didik dan supervisor.
- Pembersihan Data: Periksa dan bersihkan data yang tidak lengkap atau tidak konsisten.
- Pengelompokan Data: Kelompokkan data berdasarkan variabel yang relevan, misalnya jenis prosedur, frekuensi kegiatan, dan penilaian supervisor.
- Analisis Deskriptif: Hitung frekuensi, rata-rata, dan standar deviasi untuk menggambarkan data.
- Analisis Inferensial: Gunakan uji statistik yang sesuai untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel.
- Interpretasi Hasil: Interpretasikan hasil analisis untuk mengidentifikasi area yang perlu perbaikan.
- Perencanaan Tindak Lanjut: Buat rencana tindak lanjut berdasarkan hasil analisis untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Indikator Kinerja Utama (KPI) yang Dipantau Melalui Data Log Book
Beberapa KPI yang dapat dipantau melalui data log book meliputi:
- Jumlah prosedur yang dilakukan oleh peserta didik.
- Tingkat keberhasilan prosedur yang dilakukan.
- Jumlah pasien yang ditangani.
- Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan prosedur.
- Skor penilaian supervisor terhadap kinerja peserta didik.
- Frekuensi konsultasi dengan supervisor.
Contoh Laporan Berdasarkan Data Log Book untuk Akreditasi Rumah Sakit
Laporan yang dibuat berdasarkan data log book dapat mencakup:
- Jumlah peserta didik yang telah menyelesaikan program pendidikan klinis.
- Kinerja peserta didik dalam berbagai aspek, seperti keterampilan klinis, kemampuan komunikasi, dan sikap profesional.
- Efektivitas program pendidikan klinis dalam meningkatkan kompetensi peserta didik.
- Rekomendasi untuk perbaikan program pendidikan klinis.
Laporan ini dapat disajikan dalam bentuk tabel dan grafik untuk memudahkan pemahaman.
Pentingnya Penggunaan Data Log Book untuk Peningkatan Mutu Pendidikan Klinis
Penggunaan data log book secara sistematis dan terstruktur sangat penting untuk meningkatkan mutu pendidikan klinis. Data ini memungkinkan kita untuk melakukan evaluasi yang objektif, mengidentifikasi area yang perlu perbaikan, dan merencanakan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, data log book menjadi instrumen yang krusial dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan.
Ringkasan Akhir: Log Book Supervisi Pendidikan Klinis Rumah Sakit
Log Book Supervisi Pendidikan Klinis Rumah Sakit terbukti menjadi instrumen yang efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran. Keberhasilan penerapannya bergantung pada pemahaman yang komprehensif tentang komponen-komponennya, prosedur pengisian yang sistematis, dan peran aktif dokter pengawas dalam memberikan bimbingan dan umpan balik yang konstruktif. Dengan penggunaan data yang tepat, log book tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran mahasiswa, tetapi juga memberikan informasi berharga untuk perbaikan berkelanjutan program pendidikan klinis rumah sakit dan mendukung proses akreditasi.