Table of contents: [Hide] [Show]

Informasi UMR Kota Bandung tahun 2025 dan perbandingannya dengan tahun sebelumnya menjadi sorotan penting bagi pekerja dan pengusaha di Kota Kembang. Besaran UMR yang ditetapkan pemerintah berdampak signifikan terhadap daya beli masyarakat dan daya saing industri. Tahun ini, peningkatan UMR menunjukkan tren yang menarik, memicu diskusi mengenai keseimbangan antara kesejahteraan pekerja dan keberlanjutan usaha.

Analisis mendalam terhadap angka-angka resmi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya akan memberikan gambaran yang lebih jelas.

Artikel ini akan mengupas tuntas UMR Kota Bandung tahun 2025, mulai dari besarannya, komponen pembentuk, hingga perbandingan dengan tahun-tahun sebelumnya dan kota lain. Pembahasan juga akan menyinggung dampaknya terhadap perekonomian lokal, serta proyeksi UMR di masa mendatang. Dengan pemahaman yang komprehensif, diharapkan dapat tercipta kesadaran bersama dalam menghadapi dinamika ekonomi yang terus berubah.

UMR Kota Bandung Tahun 2025

Upah Minimum Regional (UMR) Kota Bandung selalu menjadi perhatian publik, khususnya bagi para pekerja dan pelaku usaha. Perubahan UMR setiap tahunnya mencerminkan dinamika ekonomi dan sosial di kota tersebut. Artikel ini akan mengulas proyeksi UMR Kota Bandung tahun 2025, memperbandingkannya dengan tahun-tahun sebelumnya, serta menganalisis potensi dampaknya terhadap perekonomian lokal. Data yang digunakan dalam artikel ini merupakan proyeksi berdasarkan tren kenaikan UMR beberapa tahun terakhir dan mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi makro yang relevan.

Perlu diingat bahwa angka yang disajikan merupakan estimasi dan angka resmi akan diumumkan oleh pemerintah setempat.

Besaran UMR Kota Bandung Tahun 2025

Berdasarkan proyeksi tren kenaikan UMR Kota Bandung dalam tiga tahun terakhir dan mempertimbangkan inflasi serta pertumbuhan ekonomi, UMR Kota Bandung tahun 2025 diestimasi sebesar Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah). Angka ini merupakan proyeksi dan belum tentu angka pasti. Angka resmi akan diumumkan oleh pemerintah Kota Bandung pada akhir tahun 2024.

Komponen Pembentuk UMR Kota Bandung Tahun 2025

UMR Kota Bandung, seperti UMR di kota-kota lain, terdiri dari beberapa komponen utama. Komponen-komponen ini mencerminkan kebutuhan hidup layak bagi pekerja dan mempertimbangkan kondisi ekonomi regional. Komponen tersebut antara lain upah pokok, tunjangan makan, tunjangan kesehatan, dan tunjangan lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Proporsi masing-masing komponen dapat bervariasi setiap tahunnya.

Perbandingan UMR Kota Bandung Tahun 2023-2025

Tahun UMR (Rp) Persentase Kenaikan/Penurunan Faktor Penyebab Perubahan
2023 4.500.000
2024 4.750.000 +5.56% Kenaikan inflasi dan pertumbuhan ekonomi
2025 (Proyeksi) 5.000.000 +5.26% Kenaikan inflasi yang diproyeksikan dan pertumbuhan ekonomi yang stabil

Catatan: Angka-angka dalam tabel di atas merupakan proyeksi dan dapat berbeda dengan angka resmi yang dikeluarkan pemerintah.

Metode Perhitungan UMR Kota Bandung Tahun 2025

Perhitungan UMR Kota Bandung didasarkan pada beberapa faktor, termasuk inflasi, pertumbuhan ekonomi, kebutuhan hidup layak (KHL), dan survei kondisi sosial ekonomi masyarakat. Pemerintah Kota Bandung biasanya melibatkan berbagai pihak, seperti akademisi, perwakilan pekerja, dan pengusaha, dalam proses penetapan UMR. Metode perhitungan yang digunakan cenderung mengikuti pedoman dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Data-data yang dikumpulkan dianalisis secara komprehensif untuk menentukan besaran UMR yang adil dan layak.

Informasi UMR Kota Bandung 2025 tengah dinantikan, perbandingannya dengan tahun sebelumnya tentu akan menjadi sorotan bagi para pekerja. Mencari data akurat terkait kenaikan ini penting bagi perencanaan keuangan, begitu pula dengan informasi lain yang tak kalah krusial, misalnya mencari informasi tentang waktu sholat di berbagai masjid Bandung, seperti yang bisa ditemukan di situs ini untuk memudahkan ibadah.

Kembali ke UMR, perbedaan angka UMR ini akan berdampak pada daya beli masyarakat Bandung dan menjadi indikator penting bagi perekonomian kota.

Dampak Perubahan UMR Kota Bandung Tahun 2025 terhadap Perekonomian Daerah

Kenaikan UMR berpotensi meningkatkan daya beli masyarakat, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Namun, kenaikan UMR juga dapat meningkatkan biaya produksi bagi perusahaan, sehingga beberapa perusahaan mungkin akan mengurangi jumlah karyawan atau menaikkan harga produk/jasa. Dampaknya terhadap perekonomian daerah akan bergantung pada kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan kenaikan UMR dan pada tingkat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Pemerintah Kota Bandung perlu mengambil langkah-langkah untuk memastikan dampak positif kenaikan UMR dapat dinikmati oleh semua pihak, sembari meminimalkan potensi dampak negatifnya.

Perbandingan UMR Kota Bandung dengan Kota Lain

Setelah mengetahui besaran UMR Kota Bandung tahun 2025, penting untuk membandingkannya dengan kota-kota lain. Perbandingan ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai daya saing upah di Kota Bandung dan implikasinya terhadap pasar tenaga kerja. Analisis ini akan mencakup perbandingan dengan kota-kota besar di Jawa Barat dan Indonesia, serta membahas faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan UMR dan dampaknya terhadap mobilitas tenaga kerja.

Perbandingan UMR Kota Bandung 2025 dengan Kota Lain di Jawa Barat

Berikut perbandingan UMR Kota Bandung tahun 2025 dengan beberapa kota besar di Jawa Barat. Data ini merupakan ilustrasi dan diperlukan verifikasi lebih lanjut dari sumber resmi masing-masing daerah. Perbedaan angka bisa terjadi karena perbedaan metodologi perhitungan dan waktu pengumuman resmi.

Kota UMR 2025 (Ilustrasi) Persentase Kenaikan/Penurunan dari Tahun Sebelumnya (Ilustrasi) Sumber Data
Bandung Rp 5.000.000 5% Pemerintah Kota Bandung (Ilustrasi)
Bekasi Rp 4.800.000 4% Pemerintah Kota Bekasi (Ilustrasi)
Bogor Rp 4.500.000 3% Pemerintah Kota Bogor (Ilustrasi)
Cimahi Rp 4.200.000 6% Pemerintah Kota Cimahi (Ilustrasi)

Perbandingan UMR Kota Bandung 2025 dengan Kota Lain di Indonesia

Perbandingan UMR Kota Bandung dengan kota-kota besar di Indonesia lainnya memberikan perspektif yang lebih luas tentang posisi Kota Bandung dalam konteks nasional. Data berikut merupakan ilustrasi dan memerlukan verifikasi lebih lanjut dari sumber resmi masing-masing daerah.

  • UMR Kota Bandung (Ilustrasi): Rp 5.000.000
    – Lebih tinggi dibandingkan beberapa kota di luar Jawa, namun mungkin lebih rendah dari Jakarta dan Surabaya.
  • UMR Jakarta (Ilustrasi): Rp 5.500.000 – Memiliki perbedaan yang signifikan karena faktor ekonomi dan kepadatan penduduk.
  • UMR Surabaya (Ilustrasi): Rp 5.200.000 – Perbedaannya dipengaruhi oleh sektor industri dan perkembangan ekonomi di masing-masing kota.
  • UMR Medan (Ilustrasi): Rp 4.000.000 – Perbedaan ini mencerminkan disparitas ekonomi antar daerah di Indonesia.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan UMR Antar Kota

Perbedaan UMR antar kota dipengaruhi oleh beberapa faktor kompleks. Faktor-faktor tersebut saling berkaitan dan membentuk suatu sistem yang dinamis.

  • Tingkat Perkembangan Ekonomi: Kota dengan ekonomi yang lebih maju dan produktif cenderung memiliki UMR yang lebih tinggi. Contohnya, Jakarta yang merupakan pusat ekonomi nasional, memiliki UMR yang lebih tinggi daripada kota-kota di daerah lain.
  • Tingkat Inflasi: Inflasi yang tinggi dapat mendorong kenaikan UMR untuk menjaga daya beli pekerja. Namun, kenaikan UMR juga perlu mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar.
  • Ketersediaan Pekerjaan dan Permintaan Tenaga Kerja: Jika permintaan tenaga kerja tinggi dan ketersediaannya rendah, UMR cenderung naik. Sebaliknya, jika penawaran tenaga kerja melimpah, UMR mungkin akan lebih rendah.
  • Kebijakan Pemerintah Daerah: Pemerintah daerah memiliki peran penting dalam menentukan UMR, mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi dan sosial di wilayahnya.
  • Biaya Hidup: Biaya hidup yang tinggi di kota-kota besar turut mempengaruhi penentuan UMR agar pekerja dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dampak Perbedaan UMR Antar Kota terhadap Mobilitas Tenaga Kerja

Perbedaan UMR antar kota secara signifikan memengaruhi mobilitas tenaga kerja. Tenaga kerja cenderung bermigrasi ke kota-kota dengan UMR yang lebih tinggi untuk mencari penghasilan yang lebih baik. Hal ini dapat menciptakan dinamika pasar kerja yang kompleks, termasuk potensi peningkatan persaingan dan ketidakseimbangan distribusi tenaga kerja.

Analisis Daya Saing UMR Kota Bandung

Berdasarkan ilustrasi data, UMR Kota Bandung berada pada posisi yang kompetitif di Jawa Barat, namun masih perlu peningkatan untuk menyamai kota-kota besar lain di Indonesia. Peningkatan daya saing UMR Kota Bandung memerlukan strategi yang terintegrasi, meliputi peningkatan ekonomi lokal, pengembangan sektor industri, dan kebijakan pemerintah yang mendukung peningkatan kesejahteraan pekerja.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi UMR Kota Bandung

Penetapan UMR Kota Bandung tahun 2025, seperti tahun-tahun sebelumnya, merupakan hasil pertimbangan berbagai faktor ekonomi makro dan mikro. Besaran UMR tidak hanya mencerminkan daya beli pekerja, tetapi juga kesehatan ekonomi kota secara keseluruhan. Pemahaman atas faktor-faktor yang mempengaruhinya krusial untuk memahami dinamika ekonomi Bandung dan dampaknya pada kesejahteraan pekerja.

Faktor-faktor Ekonomi Makro yang Berpengaruh terhadap Penetapan UMR Kota Bandung

Beberapa faktor ekonomi makro signifikan mempengaruhi penetapan UMR. Pertumbuhan ekonomi nasional, misalnya, berdampak pada investasi dan lapangan kerja di Kota Bandung. Inflasi juga berperan penting, karena kenaikan harga barang dan jasa akan memengaruhi daya beli pekerja. Selain itu, kebijakan pemerintah pusat terkait upah minimum juga menjadi pertimbangan penting. Stabilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing juga berpengaruh terhadap harga barang impor dan daya saing industri di Bandung.

Pengaruh Inflasi terhadap Penetapan UMR Kota Bandung

Inflasi merupakan faktor kunci dalam penentuan UMR. Kenaikan harga barang dan jasa secara umum akan mengurangi daya beli pekerja. Oleh karena itu, penetapan UMR perlu mempertimbangkan tingkat inflasi untuk memastikan upah minimum tetap mampu memenuhi kebutuhan hidup layak pekerja. Sebagai contoh, jika inflasi tahun 2024 tinggi, maka UMR 2025 cenderung mengalami kenaikan yang lebih signifikan untuk mengimbangi penurunan daya beli.

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandung terhadap UMR

Pertumbuhan ekonomi Kota Bandung yang positif biasanya berkorelasi dengan peningkatan UMR. Pertumbuhan ekonomi yang kuat menunjukkan peningkatan produktivitas dan pendapatan perusahaan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk membayar upah yang lebih tinggi. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi yang lambat atau negatif dapat menekan kenaikan UMR, bahkan berpotensi menyebabkan penurunan daya beli pekerja.

Peran Serikat Pekerja dalam Penetapan UMR

Serikat pekerja memainkan peran vital dalam proses penetapan UMR. Mereka mewakili kepentingan pekerja dan bernegosiasi dengan pemerintah daerah dan pengusaha untuk mencapai kesepakatan yang adil. Serikat pekerja biasanya melakukan survei kebutuhan hidup layak pekerja dan mengajukan usulan kenaikan UMR yang didasarkan pada data riil. Keberadaan serikat pekerja yang kuat dan representatif sangat penting untuk memastikan suara pekerja didengar dan dipertimbangkan dalam penetapan UMR.

Pertimbangan Pemerintah Daerah dalam Menentukan Besaran UMR

Pemerintah daerah memiliki pertimbangan yang kompleks dalam menentukan besaran UMR. Mereka harus menyeimbangkan kepentingan pekerja dengan kemampuan daya saing industri di Kota Bandung. Kenaikan UMR yang terlalu tinggi dapat membebani pengusaha dan berpotensi mengurangi investasi serta lapangan kerja. Sebaliknya, kenaikan UMR yang terlalu rendah dapat mengurangi daya beli pekerja dan memperburuk kesejahteraan mereka. Oleh karena itu, pemerintah daerah biasanya mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk pertumbuhan ekonomi, inflasi, daya beli, dan kemampuan finansial perusahaan sebelum menetapkan besaran UMR.

Dampak UMR Kota Bandung terhadap Tenaga Kerja dan Perusahaan

Kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) Kota Bandung setiap tahunnya memiliki dampak signifikan, baik positif maupun negatif, terhadap tenaga kerja dan perusahaan di kota tersebut. Peningkatan UMR bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja, namun di sisi lain, dapat mempengaruhi daya saing perusahaan dan berpotensi menimbulkan tantangan ekonomi. Analisis dampak ini penting untuk memahami dinamika ekonomi Kota Bandung dan merumuskan kebijakan yang tepat.

Dampak Positif UMR terhadap Kesejahteraan Tenaga Kerja, Informasi UMR Kota Bandung tahun 2025 dan perbandingannya dengan tahun sebelumnya

Kenaikan UMR secara langsung berdampak positif pada peningkatan daya beli dan kesejahteraan tenaga kerja di Kota Bandung. Dengan upah minimum yang lebih tinggi, pekerja memiliki kemampuan yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti makanan, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Hal ini berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dan mengurangi angka kemiskinan di kalangan pekerja. Lebih lanjut, kenaikan UMR juga dapat mendorong peningkatan produktivitas kerja karena pekerja merasa lebih termotivasi dan terjamin kesejahteraannya.

Dampak Negatif UMR terhadap Daya Saing Perusahaan

Di sisi lain, kenaikan UMR juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan, terutama bagi perusahaan skala kecil dan menengah (UKM) yang memiliki margin keuntungan yang tipis. Kenaikan biaya operasional akibat UMR yang lebih tinggi dapat mengurangi profitabilitas perusahaan, bahkan berpotensi memaksa beberapa perusahaan untuk melakukan efisiensi, seperti mengurangi jumlah karyawan atau menaikkan harga produk/jasa. Hal ini dapat berdampak pada daya saing perusahaan di pasar, khususnya jika perusahaan-perusahaan pesaing di daerah lain memiliki biaya operasional yang lebih rendah.

Pendapat Pakar Ekonomi Mengenai Dampak UMR terhadap Perekonomian Kota Bandung

“Kenaikan UMR harus diimbangi dengan peningkatan produktivitas. Jika produktivitas tidak meningkat seiring dengan kenaikan UMR, maka akan berdampak negatif pada perekonomian. Pemerintah perlu memfasilitasi peningkatan skill dan kompetensi pekerja agar mampu menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi.” – Prof. Dr. X, Pakar Ekonomi Universitas Y.

Strategi Perusahaan dalam Menghadapi Kenaikan UMR

Untuk menghadapi kenaikan UMR, perusahaan perlu menerapkan berbagai strategi. Beberapa di antaranya adalah meningkatkan efisiensi operasional, berinovasi dalam teknologi dan proses produksi, meningkatkan kualitas produk/jasa untuk menaikkan harga jual, dan berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) agar produktivitas meningkat. Perusahaan juga dapat mempertimbangkan strategi diversifikasi produk atau pasar untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis produk atau pasar tertentu.

Saran Pemerintah Daerah untuk Meminimalisir Dampak Negatif Kenaikan UMR

“Pemerintah perlu berperan aktif dalam memfasilitasi peningkatan produktivitas pekerja melalui pelatihan dan pengembangan skill. Selain itu, perlu juga diberikan insentif bagi perusahaan yang mampu meningkatkan produktivitas dan menyerap tenaga kerja lebih banyak. Koordinasi yang baik antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja juga sangat penting untuk mencapai keseimbangan antara peningkatan kesejahteraan pekerja dan daya saing perusahaan.” – Bapak Z, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.

Proyeksi UMR Kota Bandung di Masa Mendatang: Informasi UMR Kota Bandung Tahun 2025 Dan Perbandingannya Dengan Tahun Sebelumnya

Setelah mengamati tren kenaikan UMR Kota Bandung beberapa tahun terakhir, menjadi penting untuk memproyeksikan besaran UMR di masa mendatang. Proyeksi ini, meskipun bersifat estimasi, dapat memberikan gambaran umum bagi pemangku kepentingan, termasuk pekerja dan pengusaha, dalam merencanakan strategi ke depan. Perlu diingat bahwa proyeksi ini didasarkan pada asumsi tertentu dan dapat berubah sesuai dengan dinamika ekonomi dan kebijakan pemerintah.

Proyeksi UMR Kota Bandung Tahun 2026 dan 2027

Berikut proyeksi sederhana besaran UMR Kota Bandung untuk tahun 2026 dan 2027, berdasarkan tren kenaikan UMR sebelumnya. Perlu dicatat bahwa proyeksi ini bersifat estimasi dan mempertimbangkan beberapa faktor kunci seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan kebijakan pemerintah.

Tahun Proyeksi UMR (Rp) Persentase Kenaikan (%) Asumsi
2025 (Angka UMR 2025 – Data Aktual dibutuhkan di sini) Data Aktual UMR Kota Bandung 2025
2026 (Angka UMR 2026 – Perhitungan berdasarkan tren kenaikan UMR tahun-tahun sebelumnya, misal 8%) 8% (Contoh) Pertumbuhan ekonomi stabil, inflasi terkendali
2027 (Angka UMR 2027 – Perhitungan berdasarkan tren kenaikan UMR tahun-tahun sebelumnya, misal 7%) 7% (Contoh) Pertumbuhan ekonomi moderat, inflasi terkendali

Pengaruh Kondisi Ekonomi Kota Bandung terhadap UMR

Kondisi ekonomi Kota Bandung diproyeksikan akan terus mempengaruhi besaran UMR. Pertumbuhan ekonomi yang kuat, ditandai dengan peningkatan investasi dan lapangan kerja, cenderung mendorong kenaikan UMR. Sebaliknya, perlambatan ekonomi dapat mengakibatkan kenaikan UMR yang lebih rendah atau bahkan stagnan. Faktor-faktor seperti daya beli masyarakat, tingkat inflasi, dan tingkat pengangguran juga akan menjadi penentu utama.

Sebagai contoh, jika Kota Bandung mengalami peningkatan investasi signifikan di sektor teknologi dan pariwisata, hal ini berpotensi meningkatkan permintaan tenaga kerja terampil dan mendorong kenaikan UMR. Sebaliknya, jika terjadi penurunan investasi dan peningkatan pengangguran, tekanan untuk menaikkan UMR akan berkurang.

Tantangan Mempertahankan Daya Saing UMR Kota Bandung

Memelihara daya saing UMR Kota Bandung di tengah persaingan antar daerah merupakan tantangan yang signifikan. Kenaikan UMR yang terlalu tinggi dapat mengurangi daya tarik investasi dan menyebabkan perusahaan memindahkan operasionalnya ke daerah lain dengan biaya produksi yang lebih rendah. Di sisi lain, UMR yang terlalu rendah dapat menimbulkan masalah sosial dan ketidakadilan.

Salah satu tantangannya adalah menjaga keseimbangan antara kebutuhan peningkatan kesejahteraan pekerja dengan kemampuan perusahaan untuk tetap kompetitif. Jika UMR jauh lebih tinggi daripada daerah tetangga, maka perusahaan akan cenderung pindah ke lokasi dengan biaya tenaga kerja yang lebih rendah.

Rekomendasi Kebijakan Pemerintah

Pemerintah Kota Bandung perlu menerapkan kebijakan yang bijak untuk menjaga keseimbangan antara UMR dan daya saing ekonomi. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai strategi, seperti:

  • Kajian yang komprehensif dan transparan dalam menentukan besaran UMR, mempertimbangkan berbagai faktor ekonomi dan sosial.
  • Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program pelatihan dan pendidikan vokasi, sehingga pekerja memiliki keterampilan yang lebih tinggi dan bernilai jual yang lebih besar.
  • Pemberian insentif kepada perusahaan yang berinvestasi dan menciptakan lapangan kerja di Kota Bandung.
  • Pengembangan infrastruktur dan iklim investasi yang kondusif untuk menarik investor.

Peran Teknologi dalam Mempengaruhi UMR

Perkembangan teknologi memiliki peran yang semakin penting dalam menentukan UMR di masa depan. Otomatisasi dan digitalisasi dapat meningkatkan produktivitas, namun di sisi lain juga dapat mengurangi kebutuhan tenaga kerja di beberapa sektor. Teknologi juga menciptakan lapangan kerja baru di sektor teknologi informasi dan komunikasi, yang membutuhkan keahlian khusus dan cenderung menawarkan UMR yang lebih tinggi.

Sebagai contoh, perusahaan yang mengadopsi teknologi AI dan robotika mungkin mengurangi kebutuhan tenaga kerja manual, namun akan membutuhkan tenaga kerja terampil di bidang teknologi informasi untuk mengoperasikan dan memelihara sistem tersebut. Ini akan menciptakan dinamika baru dalam pasar kerja dan berpengaruh pada besaran UMR di berbagai sektor.

Ringkasan Akhir

Kesimpulannya, penetapan UMR Kota Bandung tahun 2025 merupakan proses yang kompleks, dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi makro dan mikro. Memahami tren kenaikan UMR, perbandingannya dengan kota lain, serta dampaknya terhadap tenaga kerja dan perusahaan sangat krusial. Ke depan, upaya menjaga keseimbangan antara peningkatan kesejahteraan pekerja dan daya saing industri menjadi tantangan yang harus dihadapi bersama oleh pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja.

Transparansi data dan dialog yang konstruktif diperlukan untuk mencapai solusi yang optimal dan berkelanjutan.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *