Evaluasi diri sendiri merupakan proses penting untuk memahami kekuatan, kelemahan, dan potensi diri. Proses ini bukan sekadar introspeksi, melainkan langkah strategis untuk mencapai pertumbuhan pribadi dan profesional. Dengan memahami diri sendiri secara mendalam, kita dapat menetapkan tujuan yang realistis, merencanakan langkah-langkah yang efektif, dan akhirnya mencapai potensi maksimal dalam berbagai aspek kehidupan.

Melalui evaluasi diri, kita dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, merancang strategi untuk mengatasi kelemahan, dan merayakan pencapaian yang telah diraih. Proses ini melibatkan refleksi atas pengalaman masa lalu, analisis kinerja saat ini, dan perencanaan untuk masa depan yang lebih baik. Dengan begitu, evaluasi diri sendiri menjadi kunci untuk mencapai pertumbuhan dan kesuksesan berkelanjutan.

Memahami Diri Sendiri: Evaluasi Diri Sendiri

Evaluasi diri merupakan proses penting untuk memahami potensi dan area pengembangan diri. Dengan mengenali kekuatan dan kelemahan, nilai-nilai, serta aspirasi pribadi, kita dapat merancang strategi untuk mencapai tujuan dan menjalani kehidupan yang lebih memuaskan. Proses ini membantu mengarahkan langkah-langkah selanjutnya menuju pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan.

Daftar Kekuatan dan Kelemahan Pribadi, Evaluasi diri sendiri

Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan merupakan langkah awal yang krusial dalam evaluasi diri. Memahami aspek-aspek ini memungkinkan kita untuk memanfaatkan potensi yang ada dan mengatasi hambatan yang mungkin muncul.

  • Kekuatan: Kemampuan komunikasi yang baik, keterampilan pemecahan masalah, ketekunan, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan.
  • Kelemahan: Terkadang terlalu perfeksionis, sulit untuk mengatakan “tidak”, dan cenderung menunda-nunda pekerjaan.

Nilai-nilai Inti yang Memandu Keputusan dan Tindakan

Nilai-nilai inti merupakan prinsip-prinsip yang memandu perilaku dan keputusan kita. Dengan memahami nilai-nilai ini, kita dapat membuat pilihan yang selaras dengan keyakinan dan tujuan hidup kita.

Nilai-nilai inti yang saya anut antara lain kejujuran, integritas, komitmen, dan belajar seumur hidup. Nilai-nilai ini mempengaruhi bagaimana saya berinteraksi dengan orang lain, mengambil keputusan, dan menghadapi tantangan.

Tiga Hal yang Disukai dan Tiga Hal yang Ingin Diubah

Mengetahui hal-hal yang disukai dan ingin diubah merupakan langkah penting untuk mengarahkan upaya pengembangan diri. Hal ini membantu kita untuk fokus pada aspek-aspek yang perlu ditingkatkan dan mempertahankan hal-hal positif yang sudah ada.

  • Tiga Hal yang Disukai: Kreativitas, rasa ingin tahu, dan kemampuan untuk membangun hubungan yang baik.
  • Tiga Hal yang Ingin Diubah: Kecenderungan perfeksionisme, kebiasaan menunda-nunda pekerjaan, dan kurangnya kepercayaan diri dalam situasi tertentu.

Strategi Pengembangan Kekuatan dan Pengatasi Kelemahan

Setelah mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, langkah selanjutnya adalah merancang strategi untuk mengembangkan kekuatan dan mengatasi kelemahan. Strategi ini harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu (SMART).

  • Mengembangkan Kekuatan: Mengikuti pelatihan komunikasi lanjutan untuk meningkatkan keterampilan presentasi, aktif mencari kesempatan untuk memecahkan masalah yang kompleks.
  • Mengatasi Kelemahan: Menerapkan teknik manajemen waktu yang efektif, belajar untuk mengatakan “tidak” dengan sopan, dan mengikuti terapi singkat untuk meningkatkan kepercayaan diri.

Visualisasi Diri Ideal di Masa Depan

Membayangkan diri ideal di masa depan dapat menjadi motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan. Visualisasi ini harus detail dan spesifik untuk memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang ingin dicapai.

Lima tahun ke depan, saya membayangkan diri saya sebagai seorang pemimpin yang sukses dan berpengaruh di bidang saya. Saya telah mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang kuat, memiliki jaringan profesional yang luas, dan berkontribusi secara signifikan pada kemajuan organisasi saya. Saya juga merasa lebih percaya diri, mampu mengelola waktu dengan efektif, dan memiliki keseimbangan hidup yang sehat antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Saya juga telah menerbitkan sebuah buku yang berkaitan dengan bidang keahlian saya, menunjukkan capaian yang konsisten dan berkelanjutan dalam karier saya.

Refleksi atas Pencapaian dan Kegagalan

Evaluasi diri ini bertujuan untuk merefleksikan perjalanan saya, baik pencapaian maupun kegagalan, sebagai proses pembelajaran dan pengembangan diri. Proses ini penting untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan area yang perlu ditingkatkan guna mencapai potensi maksimal di masa mendatang.

Melalui refleksi ini, saya berharap dapat mengidentifikasi pola keberhasilan dan kegagalan, serta merumuskan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan di masa depan. Proses ini bukan hanya sekedar melihat ke belakang, tetapi juga sebagai landasan untuk melangkah maju dengan lebih bijak dan terarah.

Perbandingan Pencapaian dan Kegagalan

Berikut ini perbandingan tiga pencapaian terbesar dan tiga kegagalan terbesar yang pernah saya alami, beserta analisis penyebab dan pelajaran yang dipetik:

Pencapaian/Kegagalan Deskripsi Penyebab Pelajaran
Pencapaian 1: Menyelesaikan proyek X tepat waktu dan sesuai standar Berhasil menyelesaikan proyek pengembangan aplikasi mobile yang kompleks tepat waktu dan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan. Perencanaan yang matang, kolaborasi tim yang efektif, dan manajemen waktu yang baik. Pentingnya perencanaan yang detail, komunikasi yang transparan, dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan.
Pencapaian 2: Mendapatkan penghargaan Y Menerima penghargaan sebagai karyawan teladan atas kontribusi signifikan dalam peningkatan efisiensi operasional perusahaan. Dedikasi tinggi, inisiatif proaktif, dan kemampuan memecahkan masalah yang kompleks. Ketekunan dan konsistensi dalam bekerja akan berbuah hasil yang positif. Pentingnya memberikan nilai tambah bagi organisasi.
Pencapaian 3: Sukses memimpin tim Z Berhasil memimpin tim dalam menyelesaikan proyek pengembangan produk baru yang menantang, menghasilkan peningkatan penjualan yang signifikan. Kemampuan memimpin yang baik, motivasi tim yang tinggi, dan kemampuan mengambil keputusan yang tepat. Kepemimpinan yang efektif membutuhkan kemampuan memotivasi, delegasi tugas yang tepat, dan kemampuan memberikan arahan yang jelas.
Kegagalan 1: Gagal mencapai target penjualan A Gagal mencapai target penjualan produk baru karena kurangnya strategi pemasaran yang efektif. Kurangnya riset pasar yang mendalam dan strategi pemasaran yang kurang tepat sasaran. Pentingnya melakukan riset pasar yang komprehensif sebelum meluncurkan produk baru dan pentingnya strategi pemasaran yang tepat.
Kegagalan 2: Konflik dengan rekan kerja B Terjadi konflik dengan rekan kerja karena perbedaan pendapat dalam metode kerja. Kurangnya komunikasi yang efektif dan kemampuan manajemen konflik yang kurang. Pentingnya komunikasi yang terbuka dan jujur, serta kemampuan untuk mengelola konflik dengan efektif.
Kegagalan 3: Proyek C mengalami keterlambatan Proyek pengembangan website mengalami keterlambatan karena kurangnya perencanaan dan manajemen risiko yang efektif. Kurangnya antisipasi terhadap potensi kendala dan kurangnya fleksibilitas dalam menghadapi perubahan. Pentingnya perencanaan yang matang, identifikasi risiko yang potensial, dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan yang tak terduga.

Pengalaman Paling Berkesan dan Pengaruhnya

Pengalaman paling berkesan adalah ketika berhasil mengatasi krisis pada proyek pengembangan aplikasi mobile. Meskipun menghadapi berbagai kendala teknis dan tekanan waktu yang tinggi, tim berhasil menyelesaikan proyek tepat waktu dan sesuai standar. Pengalaman ini mengajarkan saya pentingnya kerja sama tim, kepemimpinan yang efektif, dan kemampuan untuk tetap tenang di bawah tekanan.

Perasaan Percaya Diri

Saya merasa paling percaya diri ketika menghadapi tantangan yang kompleks dan membutuhkan solusi kreatif. Sebaliknya, saya merasa kurang percaya diri ketika menghadapi situasi yang tidak pasti dan membutuhkan pengambilan keputusan di bawah tekanan yang sangat tinggi tanpa informasi yang cukup.

Pembelajaran dari Kesalahan Masa Lalu

Saya telah belajar banyak dari kesalahan masa lalu, terutama mengenai pentingnya perencanaan yang matang, komunikasi yang efektif, dan manajemen risiko yang baik. Kesalahan-kesalahan tersebut telah menjadi pelajaran berharga yang membantu saya untuk lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.

Langkah-Langkah Menghindari Pengulangan Kesalahan

Untuk menghindari pengulangan kesalahan di masa depan, saya akan menerapkan langkah-langkah berikut:

  • Meningkatkan kemampuan analisis risiko dan perencanaan kontigensi.
  • Membangun komunikasi yang lebih efektif dengan rekan kerja dan tim.
  • Meningkatkan kemampuan manajemen waktu dan prioritas tugas.
  • Mencari umpan balik secara berkala dan menggunakannya untuk meningkatkan kinerja.
  • Mengikuti pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan.

Evaluasi Kinerja dalam Berbagai Aspek Kehidupan

Evaluasi diri ini bertujuan untuk mengkaji kinerja saya dalam berbagai aspek kehidupan, baik pribadi maupun profesional. Analisis ini akan membantu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan area yang perlu ditingkatkan untuk mencapai keseimbangan dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Kinerja dalam Aspek Kehidupan Pribadi

Aspek kehidupan pribadi meliputi hubungan interpersonal, kesehatan fisik dan mental, serta pengembangan hobi. Evaluasi ini akan menguraikan pencapaian dan tantangan yang dihadapi dalam masing-masing area tersebut.

  • Hubungan: Saya merasa hubungan dengan keluarga dan teman-teman cukup harmonis. Komunikasi yang terbuka dan saling mendukung menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga hubungan tersebut. Namun, saya perlu lebih meluangkan waktu berkualitas bersama keluarga untuk memperkuat ikatan emosional.
  • Kesehatan: Pola makan saya sudah cukup baik, dengan prioritas pada konsumsi buah dan sayur. Olahraga rutin juga dilakukan, meskipun intensitasnya masih perlu ditingkatkan. Aspek kesehatan mental juga perlu lebih diperhatikan, misalnya dengan meluangkan waktu untuk relaksasi dan meditasi.
  • Hobi: Membaca dan menulis merupakan hobi yang saya tekuni dan memberikan kepuasan. Saya berupaya untuk meluangkan waktu secara konsisten untuk mengembangkan hobi ini. Ke depannya, saya ingin mencoba hobi baru untuk memperluas wawasan dan pengalaman.

Kinerja dalam Aspek Kehidupan Profesional

Aspek kehidupan profesional meliputi pekerjaan, pendidikan, dan pengembangan karir. Evaluasi ini akan menjabarkan pencapaian dan tantangan yang dihadapi dalam setiap area tersebut.

  • Pekerjaan: Saya merasa cukup puas dengan kinerja saya di tempat kerja. Saya mampu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dengan baik dan tepat waktu. Namun, saya perlu meningkatkan kemampuan komunikasi dan kerjasama tim untuk mencapai hasil yang lebih optimal.
  • Pendidikan: Saat ini saya tidak sedang menempuh pendidikan formal. Namun, saya aktif mengikuti pelatihan dan seminar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang pekerjaan saya. Ke depannya, saya berencana untuk melanjutkan pendidikan formal untuk mengembangkan karir lebih lanjut.
  • Karir: Saya memiliki rencana karir yang jelas dan terukur. Saya akan terus berusaha untuk meningkatkan kompetensi dan membangun jaringan untuk mencapai tujuan karir saya.

Grafik Tingkat Kepuasan terhadap Berbagai Aspek Kehidupan

Grafik batang berikut menggambarkan tingkat kepuasan saya terhadap berbagai aspek kehidupan, dengan skala 1-5 (1 = sangat tidak puas, 5 = sangat puas).

Aspek Kehidupan Tingkat Kepuasan Deskripsi
Hubungan 4 Hubungan dengan keluarga dan teman baik, tetapi perlu lebih banyak waktu berkualitas bersama keluarga.
Kesehatan Fisik 3 Pola makan baik, olahraga rutin, tetapi intensitas perlu ditingkatkan.
Kesehatan Mental 2 Perlu lebih banyak waktu untuk relaksasi dan meditasi.
Pekerjaan 4 Tugas terselesaikan dengan baik, tetapi komunikasi dan kerjasama tim perlu ditingkatkan.
Pendidikan & Karir 3 Sedang merencanakan pendidikan lanjut untuk pengembangan karir.

Area yang Membutuhkan Peningkatan dan Rencana Aksi

Berdasarkan evaluasi di atas, beberapa area membutuhkan peningkatan. Berikut rencana aksi untuk perbaikan:

  • Meningkatkan intensitas olahraga dan waktu untuk relaksasi: Menjadwalkan waktu olahraga minimal 3 kali seminggu dan meditasi 15 menit setiap hari.
  • Meningkatkan kemampuan komunikasi dan kerjasama tim: Aktif berpartisipasi dalam pelatihan komunikasi dan membangun hubungan yang lebih baik dengan rekan kerja.
  • Menyusun rencana studi lanjut: Mulai mencari informasi program studi yang sesuai dan mendaftar pada tahun depan.

Peta Pikiran Hubungan Antar Aspek Kehidupan

Peta pikiran berikut menggambarkan bagaimana satu aspek kehidupan dapat mempengaruhi aspek lainnya. Misalnya, kesehatan fisik yang baik dapat meningkatkan produktivitas kerja dan kualitas hubungan dengan orang lain. Sebaliknya, stres kerja dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental, serta hubungan pribadi.

(Deskripsi peta pikiran: Bayangkan sebuah lingkaran pusat bertuliskan ” Keseimbangan Hidup”. Dari lingkaran pusat ini, memancar beberapa cabang yang mewakili aspek kehidupan seperti “Hubungan”, “Kesehatan”, “Pekerjaan”, dan “Hobi”. Setiap cabang terhubung satu sama lain dengan garis-garis yang menunjukkan pengaruh timbal balik antar aspek. Misalnya, cabang “Kesehatan” terhubung ke “Pekerjaan” dengan garis yang menunjukkan bahwa kesehatan yang baik meningkatkan produktivitas kerja, dan sebaliknya, stres kerja dapat mempengaruhi kesehatan.

Begitu pula dengan hubungan antar cabang lainnya.)

Menentukan Tujuan dan Perencanaan Masa Depan

Menentukan tujuan dan merencanakan masa depan merupakan langkah krusial untuk mencapai kesuksesan dan kepuasan pribadi. Proses ini melibatkan identifikasi aspirasi, perumusan strategi, dan antisipasi potensi hambatan. Dengan perencanaan yang matang, kita dapat memaksimalkan peluang dan meminimalisir risiko dalam perjalanan menuju pencapaian tujuan.

Tujuan Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang

Berikut ini adalah daftar tujuan yang telah saya tetapkan, dibagi berdasarkan jangka waktu pencapaiannya. Tujuan-tujuan ini saling berkaitan dan membentuk sebuah rencana yang komprehensif untuk perkembangan pribadi dan profesional.

  • Jangka Pendek (0-6 bulan): Meningkatkan kemampuan coding Python melalui penyelesaian 3 proyek aplikasi sederhana dan aktif mengikuti komunitas online terkait.
  • Jangka Menengah (6-24 bulan): Mendapatkan sertifikasi profesional di bidang pengembangan perangkat lunak dan membangun portofolio yang kuat dengan setidaknya 5 proyek yang lebih kompleks.
  • Jangka Panjang (24 bulan ke atas): Bekerja sebagai Software Engineer di perusahaan terkemuka dan terus mengembangkan keahlian di bidang kecerdasan buatan.

Langkah-langkah Pencapaian Tujuan

Setiap tujuan memiliki langkah-langkah spesifik yang perlu dijalankan. Berikut adalah uraian langkah-langkah tersebut, yang dirumuskan secara detail dan realistis.

  1. Meningkatkan kemampuan coding Python: Mengikuti kursus online, mengerjakan latihan rutin, berpartisipasi dalam proyek open source, dan aktif bertanya di forum komunitas.
  2. Mendapatkan sertifikasi profesional: Mempelajari materi sertifikasi yang relevan, mengikuti kelas persiapan, dan berlatih mengerjakan soal-soal ujian.
  3. Membangun portofolio: Merencanakan proyek-proyek yang menantang dan relevan dengan industri, mendokumentasikan proses pengembangan, dan mempublikasikan portofolio di platform online.
  4. Bekerja sebagai Software Engineer: Mencari lowongan pekerjaan yang sesuai, mempersiapkan diri untuk wawancara kerja, dan membangun jaringan profesional.

Potensi Hambatan dan Strategi Mengatasinya

Dalam mencapai tujuan, pasti akan ada hambatan yang muncul. Antisipasi dan strategi mitigasi sangat penting untuk memastikan keberhasilan.

Potensi Hambatan Strategi Pengatasi
Kurangnya waktu luang untuk belajar Membuat jadwal belajar yang terstruktur dan konsisten, meminimalisir aktivitas yang tidak penting.
Kesulitan memahami konsep tertentu Mencari bantuan dari mentor, tutor, atau komunitas online, dan mempelajari sumber belajar tambahan.
Persaingan yang ketat dalam mencari pekerjaan Membangun portofolio yang kuat, meningkatkan kemampuan komunikasi dan networking, dan mempersiapkan diri dengan baik untuk proses seleksi.

Jadwal dan Rencana Tindakan

Agar tujuan tercapai secara efektif, dibutuhkan jadwal dan rencana tindakan yang terinci. Berikut ini contoh jadwal untuk 6 bulan pertama, yang akan terus dievaluasi dan disesuaikan.

Bulan 1-2: Fokus pada dasar-dasar Python, menyelesaikan proyek sederhana.
Bulan 3-4: Mempelajari konsep OOP dan database, menyelesaikan proyek menengah.
Bulan 5-6: Mempelajari framework web, menyelesaikan proyek aplikasi web sederhana.

Pengukuran Keberhasilan

Keberhasilan akan diukur berdasarkan beberapa indikator kunci. Pengukuran ini bersifat kuantitatif dan kualitatif, memberikan gambaran menyeluruh atas kemajuan yang dicapai.

  • Jangka Pendek: Jumlah proyek yang selesai, skor nilai dalam kursus online, dan tingkat partisipasi aktif dalam komunitas online.
  • Jangka Menengah: Perolehan sertifikasi profesional, kualitas portofolio (ditinjau berdasarkan feedback dari mentor atau reviewer), dan jumlah aplikasi pekerjaan yang diajukan.
  • Jangka Panjang: Mendapatkan pekerjaan sebagai Software Engineer di perusahaan yang diinginkan, peningkatan gaji, dan pengembangan karir di bidang yang dipilih.

Mencari Umpan Balik dan Perbaikan Diri

Evaluasi diri merupakan proses penting untuk pertumbuhan pribadi dan profesional. Namun, memperoleh perspektif dari orang lain dapat memberikan wawasan berharga yang mungkin terlewatkan dalam refleksi sendiri. Oleh karena itu, mencari umpan balik dan menggunakannya untuk perbaikan diri merupakan langkah krusial dalam perjalanan pengembangan diri.

Pertanyaan untuk Mendapatkan Umpan Balik

Berikut beberapa pertanyaan yang dapat diajukan kepada orang lain untuk mendapatkan umpan balik yang konstruktif dan spesifik tentang kinerja dan perilaku kita. Pertanyaan-pertanyaan ini dirancang untuk mendorong respons yang jujur dan detail, membantu mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

  • Apa kekuatan terbesar saya dalam [konteks spesifik, misalnya: pekerjaan, tim, proyek]?
  • Di area mana saya dapat meningkatkan kinerja saya? Berikan contoh spesifik.
  • Bagaimana cara kerja sama saya dengan anggota tim lainnya? Apa saran Anda untuk meningkatkan kolaborasi?
  • Apakah ada kebiasaan kerja saya yang perlu diubah untuk meningkatkan efisiensi?
  • Bagaimana saya dapat berkomunikasi lebih efektif dengan orang lain?

Penggunaan Umpan Balik untuk Perbaikan Diri

Umpan balik yang diterima perlu diproses secara kritis dan objektif. Proses ini melibatkan analisis mendalam terhadap setiap poin yang diberikan, membandingkannya dengan persepsi diri, dan menentukan langkah-langkah konkrit untuk perbaikan.

Setelah menerima umpan balik, saya akan mengategorikannya berdasarkan tingkat urgensi dan dampaknya. Umpan balik yang berkaitan dengan kinerja utama akan menjadi prioritas utama. Saya akan membuat rencana tindakan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu (SMART) untuk setiap area yang perlu ditingkatkan.

Rencana Evaluasi Diri Berkala

Evaluasi diri yang rutin akan membantu melacak kemajuan dan mengidentifikasi area yang masih perlu diperhatikan. Saya berencana untuk melakukan evaluasi diri secara bulanan, dengan fokus pada pencapaian target, hambatan yang dihadapi, dan pelajaran yang dipetik. Evaluasi ini akan diintegrasikan dengan proses pencarian umpan balik dari orang lain, sehingga menciptakan siklus perbaikan yang berkelanjutan.

Kutipan Inspiratif tentang Perbaikan Diri

“The only way to do great work is to love what you do. If you haven’t found it yet, keep looking. Don’t settle.”

Steve Jobs

Contoh Penerapan Umpan Balik untuk Perbaikan Diri

Penerapan umpan balik memerlukan komitmen dan tindakan nyata. Berikut contoh konkret bagaimana saya akan menerapkan umpan balik untuk perbaikan diri di masa mendatang.

Misalnya, jika saya menerima umpan balik bahwa saya kurang memberikan penjelasan yang detail dalam presentasi, saya akan membuat checklist poin-poin penting yang harus dijelaskan sebelum presentasi. Saya juga akan berlatih presentasi beberapa kali untuk memastikan penjelasan saya jelas dan mudah dipahami.

Jika umpan balik menunjukkan bahwa saya terlalu sering menunda pekerjaan, saya akan menerapkan teknik manajemen waktu seperti Pomodoro Technique dan membagi tugas besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dikelola. Saya juga akan menggunakan aplikasi pengingat untuk memastikan deadline terpenuhi.

Akhir Kata

Kesimpulannya, evaluasi diri sendiri adalah perjalanan berkelanjutan yang membutuhkan komitmen dan konsistensi. Dengan melakukan evaluasi diri secara berkala dan menerapkan temuannya, kita dapat terus berkembang, mencapai tujuan, dan menjalani hidup yang lebih bermakna. Ingatlah bahwa proses ini adalah investasi jangka panjang dalam diri sendiri, yang akan membuahkan hasil yang berharga di masa mendatang. Jadi, mulailah mengevaluasi diri Anda hari ini dan raih potensi terbaik Anda.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *